PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK
A.
Langkah Awal
Langkah awal diselenggarakan dalam rangka pembentukan
kelompok sampai dengan mengumpulkan para peserta yang siap melaksanakan
kegiatan kelompok. Langkah awal dimulai dengan penjelasan tentang adanya
layanan bimbingan kelompok bagi para siswa. Penjelasan ini berisi tentang
pengertian, tujuan dan kegunaan secara umum layanan tersebut. Setelah
penjelasan ini diharapkan dapat menghasilkan kelompok-kelompok yang langsung
merencanakan waktu dan tempat untuk menyelenggarakan kegiatan bimbingan
kelompok yang sebenarnya.
Anggota dari bimbingan kelompok terdiri dari 10-15 orang
dari keseluruhan siswa asuh guru pembimbing yang sebanyak 150 orang. Dengan
demikian akan terbentuk 10-15 kelompok yang masing-masing akan menjadi wadah,
sasaran dan sekaligus aktor-aktor dalam penyelenggaraan layanan bimbingan dan
konseling kelompok.
Peranan guru pembimbing dalam tahap ini hendaklah
benar-benar aktif. Ini tidak berarti bahwa guru pembimbing berceramah atau mengajarkan
apa yang seharusnya dilakukan oleh anggota kelompok. Guru pembimbing perlu
melakukan : (a) penjelasan tentang tujuan kegiatan, (b) penumbuhan rasa saling
mengenal antar anggota, (c) penumbuhan sikap saling mempercayai dan saling
menerima, dan (d) pembahasan tentang tingkah laku dan suasana perasaan dalam
kelompok.
B.
Perencanaan Kegiatan
Perencanaan kegiatan layanan meliputi:
1. Materi layanan (hanya
materi bimbingan kelompok tugas yang dapat ditetapkan terlebih dahulu,
sedangkan materi bimbingan keompok yang bersifat kelompok bebas akan muncul
secara bebas dalam pelaksanaan kegiatan.)
2. Tujuan yang ingin
dicapai, yaitu tujuan bimbingan kelompok.
3. Sasaran kegiatan,
yaitu kelompok yang dimaksudkan.
4. Bahan atau sumber
bahan untuk kelompok tugas, mungkin ada bahan-bahan tertentu yang perlu
disiapkan oleh Guru Pembimbing.
5. Rencana penilaian.
6. Waktu dan tempat.
C.
Pelaksanaan Kegiatan
Setelah perencanaan kegiatan disusun dengan matang, langkah
selanjutnya yaitu Pelaksanaan Kegiatan. Dalam Pelaksanaan Kegiatan ini dibagi
menjadi dua tahap, yaitu :
1. Persiapan Pelaksanaan
Persiapan
Pelaksanaan merupakan tahap pertama dari proses Pelaksanaan Kegiatan. Persiapan
Pelaksanaan dilaksanakan melalui:
a.
Persiapan menyeluruh
Persiapan
untuk pelaksanaan layanan bimbingan kelompok atau konseling kelompok meliputi:
§
Persiapan fisik
§
Persiapan bahan
§
Persiapan keterampilan
§
Persiapan administrasi
b.
Persiapan Keterampilan
Mengenai
persiapan keterampilan untuk penyelenggaraan bimbingan dan konseling kelompok
Guru Pembimbing diharapkan mampu melaksanakan tehnik-tehnik sebagai berikut:
§
Teknik Umum
·
“Tiga M”, yaitu mendengar dengan baik, memahami secara
penuh, dan merespon secara tepat dan positif.
·
Dorongan minimal (dormin).
·
Penguatan.
·
Keruntutan.
§
Keterampilan memberikan tanggapan:
·
Mengenal perasaan peserta.
·
Mengungkapkan perasaan sendiri.
·
Merefleksikan.
§
Keterampilan memberikan pengarahan :
·
Memberikan informasi.
·
Memberikan nasihat.
·
Bertanya secara langsung dan terbuka.
·
Mempengaruhi dan mengajak.
·
Menggunakan contoh pribadi.
·
Memberikan penafsiran.
·
Mengkonfrontasikan.
·
Mengupas masalah.
·
Menyimpulkan
2. Pelaksanaan tahap-tahap kegiatan
Pada
tahap pelaksanaan kegiatan terletak pada waktu dan tempat, dan dengan para
peserta sebagaimana telah direncanakan dimulai kegiatan bimbingan kelompok atau
konseling kelompok yang sebenarnya. Tahap-tahap kegiatan, dari tahap 1 sampai
dengan tahap IV. Pada pertemuan kelompok yang pertama kali, biasanya tahap I
memerlukan waktu yang cukup panjang. Pada tahap ini para peserta yang baru
pertama ketemu benar-benar dibentuk menjadi kelompok yang cukup solid sehingga
dinamika kelompok yang berkembang diantara mereka selanjutnya akan dimanfaatkan
untuk mencapi tujuan-tujuan bimbingan dan konsiling. Untuk itu diperlukan waktu
yang cukup lama dengan kegiatan yang bervariasi.
Tahap
II merupakan jembatan antara tahap I dan tahap III. Berapa lama tahap II
berlangsung banyak tergantung pada keberhasilan tahap I. Apabila tahap I sudah
berhasil dengan baik, tahap II seringkali hanya sekedar mengulangi dan
memantapkan penjelasan tentang beberapa aspek pokok yang ada dalam tap III.
Apabila tahap I kurang mantap, boleh jadi dalam tahap II akan timbul ketidak
seimbangan diantara peserta. Apabila ketidak seimbangan terjadi, barangkali
pemmmpin kelompok perlu kembali kepada aspek-aspek penting tertentu pada tahap
I.
Tahap
III merupakan inti dari keseluruhan kegiatan layanan bimbingan kelompok dan
konseling kelompok. Tahap ini sering disebut tahap kerja. Dari tahap ini akan
diperoleh hasi-hasil yang diharapkan, yaitu mengembangkan pribadi dan perolehan
kerja yang mencakup aspek-aspek kognitif, afektif, konatif, dan berbagai
pengalaman serta alternatif pemecahan masalah. Dalam tahap ini seluruh peserta
diminta untuk “bekerja”, mengembangkan pikiran, memberikan sokongan dan
dorongan, bertanya dan akan memberikan penjelasan, penjelasan dan usul, bahkan
memberikan nasihat dan alternatif jalan keluar untuk pemecahan suatu masalah.
Tahap III ini, biasanya para peserta meminta agar lebih banyak topik atau
masalah dapat dibahas dalam pertemuan mereka itu.
Tahap
IV merupakan antiklimaks dari seluruh kegiatan, pada tahap ini kegiatan
menyurut. Semangat yang tadinya pada tahap III menggebu-gebu sekarang
mengendor. Segala sesuatu menuju kepada pengakhiran kegiatan. Pada tahap ini
pemimpin kelompok meminta kesan-kesan dari para peserta, dan akhirnya
kesan-kesan ini dikaitkan dengan kemungkinan petemuan berikutnya. Usul-usul
peserta yang menghendaki segera adanya pertemuan lagi, apalagi kalau pertemuan
kembali itu dikehendaki supaya lebih cepat, menunjukkan betapa kegiatan
bimbingan kelompok telah membuahkan sesuatu yang berharga bagi peserta yang
bersangkutan.
D.
Evaluasi Kegiatan
Penilaian kegiatan bimbingan kelompok tidak ditujukan kepada
“hasil belajar” yang berupa penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang diperoleh
para peserta,melainkan diorientasikan kepada perkembangan pribadi siswa dan
hal-hal yang dirasakan oleh mereka berguna. Isi kesan-kesan yang diungkapkan
oleh para peserta merupakan isi penilaian yang sebenarnya.
Penilaian terhadap bimbingan kelompok dilakukan secara
tertulis,baik melalui essay,daftar cek maupun daftar isian sederhana. Secara
tertulis peserta diminta mengungkapkan perasaannya, pendapatnya,
harapannya, minat dan sikapnya terhadap berbagai hal,baik yang telah dilakukan
selama kegiatan kelompok maupun kemungkinan keterlibatan mereka untuk
kegiatan serupa selanjutnya. Peserta juga diminta untuk mengemukakan (baik
lisan maupun tertulis) tentang hal-hal yang paling berharga dan atau kurang
mereka senangi selama kegiatan berlangsung.
Penilaian terhadap layanan bmbingan kelompok dan
hasil-hasilnya tidak bertitik tolak dari criteria benar-salah,namun
berorientasi pada perkembangan yaitu mengenali kemajuan atau perkembangan
positif yang terjadi pada diri peserta kegiatan. Penilaian terhadap layanan
tersebut lebih bersifat penilaian “dalam proses” yang dapat dilakukan melalui:
1. Mengamati
partisispasi dan aktivitas peserta selama kegiatan berlangsung.
2. Mengungkapkan
pemahaman peserta atas materi yang dibahas.
3. Mengungkapkan
kegunaan layanan bagi mereka dan perolehan mereka sebagai hasil dari
keikutsertaan mereka.
4. Mengungkapkan minat
dan sikap mereka tentang kemungkinan kegiatan lanjutan.
5. Mengungkapkan
kelancaran proses dan suasana penyelenggaraan layanan.
Hasil penilaian berupa deskripsi yang menyangkut aspek-aspek
proses dan isi penyelenggaraan bimbingan kelompok baik yang menyangkut
penyelenggaraan itu sendiri maupun pesertanya.
E.
Analisis dan Tindak Lanjut
Hasil penilaian kegiatan layanan perlu perlu dianalisis
untuk mengetahui lebih lanjut seluk beluk kemajuan para peserta dan seluk-beluk
penyelenggaraan layanan. Perlu dikaji apakah hasil-hasil pembahasan atau
pemecahan masalah sudah dilakukan sedalam atau setuntas mungkin, atau
sebenarnya masih ada aspek-aspek penting yang belum dijangkau dalampembahasan
itu. Dalam analisis itu Guru Pembimbing sebagai pemimpin dan pembimbing
kelompok perlu meninjau kembali:
§ Penumbuhan dan
jalannya dinamika kelompok.
§ Peranan dan aktivitas
sebagai peserta.
§ Homogenitas/heteregonitas
anggota kelompok.
YEL-YEL
Ayo kawan… kita
semua
Belajar BK
kelompok di kampus kita
Pasang matamu
Pasang telingamu
Kita belajar tak
jemu-jemu
Persiapan …
Pelaksanaan… BK kelompok…
Mari belajar BK
kelompok
DAFTAR PUSTAKA
Prayitno. 1995. Layanan
Bimbingan dan Konseling Kelompok. Jakarta: Ghalia Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar