MACAM-MACAM KESULITAN
BELAJAR
A.
Kesulitan Belajar Membaca (Disleksia)
Kesulitan belajar membaca sering disebut disleksia. Kesulitan belajar membaca
yang berat dinamakan aleksia. Kemampuan membaca tidak hanya merupakan dasar
untuk menguasai berbagai bidang akademik, tetapi juga untuk meningkatan
keterampilan kerja dan memungkinkan orang untuk berpartisipasi dalam kehidupan
masyarakat secara bersama. Ada dua jenis pelajaran membaca, yaitu membaca
permulaan atau membaca lisan dan membaca pemahaman. Mengingatkan pentingnya
kemampuan membaca bagi kehidupan, kesulitan belajar membaca hendaknya ditangani
sidini mungkin.
Ada dua tipe disleksia,
yaitu disleksia auditoris dan disleksia visual. Gejala-gejala disleksia auditoris adalah sebagai
berikut:
1.
Kesulitan dalam diskriminasi
auditoris dan persepsi sehingga mengalami kesulitan dalam analisis fonetik,
contohnya anak tidak dapat membedakan kata “kakak, katak, kapak”.
2.
Kesulitan analisis dan sintesis
auditoris, contohnya “ibu” tidak dapat diuraikan menjadi “i-bu” atau problema
sintesa “p-i-ta” menjadi “pita”. Gangguan ini dapat menyebabkan kesulitan
membaca dan mengeja.
3.
Kesulitan reauditoris bunyi
atau kata. Jika diberi huruf tidak dapat mengingat bunyi huruf atau kata
tersebut, atau kalau melihat kata tidak dapat mengungkapkannya walaupun
mengerti arti kata tersebut.
4.
Membaca dalam hati lebih baik
membaca lisan.
5.
Kadang-kadang disertai gangguan
urutan auditoris.
6.
Anak cenderung melakukan
aktivitas visual.
Gejala-gejala disleksia visual adalah sebagai berikut:
1.
Tendensi terbalik, misalnya b
menjadi d, p menjadi g, h menjadi n, m menjadi w, dan sebagainya.
2.
Kesulitan diskriminasi,
mengucapkan huruf atau kata yang mirip.
3.
Kesulitan mengikuti dan
mengingat urutan visual. Jika diberi huruf cetak untuk menyusun kata mengalami
kesulitan, misalnya kata “ibu” menjadi ubi.
4.
Memori visual terganggu.
5.
Kecepatan persepsi lambat.
6.
Kesulitan analisis dan sintesis
visual.
7.
Hasil tes membaca buruk.
8.
Biasanya lebih baik dalam
kemampuan aktivitas auditoris.
Ciri-ciri anak yang mengalami kesulitan membaca:
1.
Tidak lancar dalam membaca.
2.
Sering banyak kesalahan dalam
membaca.
3.
Kemampuan memahami isi bacaan
sangat rendah.
4.
Sulit membedakan huruf yang
mirip.
B.
Kesulitan Belajar Menulis (Disgrafia)
Kesulitan
belajar menulis disebut juga disgrafia.
Kesulitan belajar menulis yang berat disebut agrafia. Ada tiga jenis pelajaran
menulis, yaitu:
1.
Menulis permulaan.
2.
Mengeja atau dikte.
3.
Menulis ekspresif.
Kegunaan kemampuan menulis bagi seorang siswa adalah
untuk menyalin, mencatat, dan mengerjakan sebagian besar tugas sekolah. Oleh
karena itu, kesulitan belajar menulis hendaknya dideteksi dan ditangani sejak
dini agar tidak menimbulkan kesulitan bagi anak dalam mempelajari berbagai mata
pelajaran yang diajarkan disekolah.
Ciri-ciri anak yang kesulitan menulis:
1.
Tulisan terlalu jelek atau
tidak terbaca.
2.
Sering terlambat dibanding yang
lain dalam meyalin tulisan.
3.
Tulisan banyak salah, banyak
huruf terbalik, atau hilang.
4.
Sulit menulis dengan lurus pada
kertas tak bergaris.
5.
Menulis huruf tidak sesuai
dengan kaidah bahasa.
C.
Kesulitan Belajar Berhitung (Diskalkulia)
Kesulitan
belajar berhitung disebut juga diskalkulia.
Kesulitan belajar berhitung yang berat disebut akalkulia. Ada tiga elemen
pelajaran berhitung yang harus dikuasai oleh anak. Ketiga elemen tersebut
adalah:
1.
Konsep.
2.
Kompetensi.
3.
Pemecahan masalah.
Seperti halnya bahasa, berhitung yang merupakan bagian dari
matematika adalah sarana berpikir keilmuan. Oleh karena itu, seperti halnya
kesulitan belajar bahasa, kesulitan berhitung hendaknya dideteksi dan ditangani
sejak dini agar tidak menimbulkan kesulitan bagi nak dalam mempelajari berbagai
mata pelajaran lain di sekolah.
Ciri-ciri anak yang kesulitan berhitung:
1.
Sering sulit membedakan
tanda-tanda dalam hitungan.
2.
Sering sulit mengoperasi
hitungan/bilangan meskipun sederhana.
3.
Sering salah membilang dengan
urut.
4.
Sulit membedakan angka yang
mirip, misalnya 6 dengan 9, 17 dengan 71.
5.
Sulit membedakan bangun-bangun
geometri.
D.
Kesulitan dalam Bahasa (Disfasi)
Disfasia adalah ketidakmampuan atau keterbatasan
kemampuan anak menggunakan simbol linguistik dalam rangka berkomunikasi secara
verbal. Gangguan pada anak yang terjadi pada fase perkembangan ketika anak
belajar berbicara disebut disfasia perkembangan (developmental dysphasia)
YEL-YEL
Macam-macam kesulitan belajar
Kesulitan belajar membaca
Kesulitan belajar menulis
Kesulitan belajar berhitung
Dan kesulitan belajar bahasa
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf, muhawir dkk. 2003. Pendidikan Bagi Anak Dengan Problema Belajar.
Solo: Tiga Serangkai.
0 komentar:
Posting Komentar