Rabu, 18 Mei 2016

LANGKAH-LANGKAH YANG PERLU DITEMPUH DALAM RANGKA USAHA MENGATASI KESULITAN BELAJAR ANAK DIDIK


LANGKAH-LANGKAH YANG PERLU DITEMPUH DALAM RANGKA USAHA MENGATASI KESULITAN BELAJAR ANAK DIDIK

A.      Pengumpulan Data

Untuk menemukan sumber penyebab kesulitan belajar diperlukan banyak informasi. Teknik interviu (wawancara), dokumentasi, dan observasi dapat dipakai untuk mengumpulkan data. Ketiganya saling melengkapi dalam rangka keakuratan data. Usaha lain yang dapat dilakukan dalam usaha pengumpulan data bisa melalui kegiatan sebagai berikut:

1.      Kunjungan rumah.

2.      Case study.

3.      Case history.

4.      Daftar pribadi.

5.      Meneliti pekerjaan anak.

6.      Meneliti tugas kelompok.

7.      Melaksanakan tes, baik tes IQ maupun tes prestasi.

 

B.       Pengolahan Data

Data yang telah terkumpul tidak aka nada artinya jika tidak diolah secara cermat. Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam rangka pengolahan data adalah sebagai berikut:

1.      Identifikasi kasus.

2.      Membandingkan antarkasus.

3.      Membandingkan dengan hasil tes.

4.      Menarik kesimpulan.

 

C.      Diagnosis

Diagnosis dapat berupa hal-hal sebagai berikut:

1.      Keputusan mengenai jenis kesulitan belajar anak didik yaitu berat dan ringannya tingkat kesulitan yang dirasakan oleh anak didik.

2.      Keputusan mengenai faktor-faktor yang ikut menjadi sumber penyebab kesulitan belajar anak didik.

3.      Keputusan mengenai faktor utama yang menjadi sumber penyebab kesulitan belajar anak didik.

Untuk mendapatkan hasil yang meyakinkan itu sebaiknya minta bantuan tenaga ahli dalam bidang keahlian mereka masing-masing. Seperti dokter untuk mengetahui kesehatan anak, psikolog untuk mengetahui tingkat IQ anak, psikiater untuk mengetahui kejiwaan anak, orang tua untuk mengetahui kebiasaan anak dirumah, guru kelas untuk mengetahui perkembangan belajar anak selama di sekolah, dan sosiolog untuk mengetahui kelainan sosial yang mungkin dialami oleh anak.

D.      Prognosis

Dalam prognosis dilakukan kegiatan penyusunan program dan penetapan ramalan mengenai bantuan yang harus diberikan kepada anak untuk membantunya keluar dari kesulitan belajar.

Dalam penyusunan program bantuan terhadap anak didik yang berkesulitan belajar dapat diajukan pertanyaan-pertanyaan dengan menggunakan rumus 5W + 1H.

1.      Who   : Siapakah yang harus memberikan bantuan kepada anak?

2.      What  : Materi apa yang diperlukan?

3.      When  : Kapan pemberian bantuan itu diberikan kepada anak?

4.      Where : Dimana pemberian itu dilaksanakan?

5.      Which : Anak didik yang mana terlebih dahulu mendapat bantuan?

6.      How   : Bagaimana bentuk treatment yang diberikan kepada anak?

 

E.       Treatment

Treatment adalah perlakuan. Perlakuan disini dimaksudkan adalah pemberian bentuan kepada anak didik yang mengalami kesulitan belajar sesuai dengan program yang telah disusun pada tahap prognosis. Bentuk treatment yang mungkin diberikan adalah:

1.      Melalui bimbingan belajar individual.

2.      Melalui bimbingan belajar kelompok.

3.      Melalui remedial teaching untuk pelajaran tertentu.

4.      Melalui bimbingan orang tua di rumah.

5.      Pemberian bimbingan pribadi untuk mengatasi masalah-masalah psikologis.

6.      Pemberian bimbingan mengenai cara belajar yang baik secara umum.

7.      Pemberian bimbingan mengenai cara belajar yang baik sesuai dengan karakteristik setiap mata pelajaran.

 

F.       Evaluasi

Evaluasi disini dimaksudkan untuk mengetahui apakah treatment yang telah diberikan berhasil dengan baik. Artinya ada kemajuan, yaitu anak dapat dibanatu keluar dari lingkungan masalah kesulitan belajar, atau gagal sama sekali. Kemungkinan gagal atau berhasil treatment yang telah diberikan kepada anak, dapat diketahui sampai sejauh mana kebenaran jawaban anak terhadap item-item soal yang diberikan dalam jumlah tertentu dan dalam materi tertentu melalui alat evaluasi berupa tes prestasi belajar atau achievement test. Agar tidak terjadi kesalahan pengertian, di sini perlu ditegaskan bahwa pengecekan kembali hanya dilakukan bila terjadi di kegagalan treatment berdasarkan evaluasi, di mana hasil prestasi belajar anak didik masih rendah, di bawah standar. Dalam rangkah pengecekan kembali atas kegagalan treatment, secara teoretis langkah-langkah yang perlu ditempuh adalah sebagai berikut.

1.      Re-ceking data (baik yang berhubungan dengan masalah pengumpulan maupun pengolahan data).

2.      Re-diagnosis.

3.      Re-prognosis.

4.      Re-treatment.

5.      Re-evaluasi.

Bila treatment gagal harus diulang. Kegagalan treatment yang kedua harus diulangi dengan treatment berikutnya. Begitu seterusnya sampai benar-benar dapat mengeluarkan anak didik dari kesulitan belajar.

Referensi: Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

0 komentar:

Posting Komentar

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "