Slide Title 1

Aenean quis facilisis massa. Cras justo odio, scelerisque nec dignissim quis, cursus a odio. Duis ut dui vel purus aliquet tristique.

Slide Title 2

Morbi quis tellus eu turpis lacinia pharetra non eget lectus. Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Donec.

Slide Title 3

In ornare lacus sit amet est aliquet ac tincidunt tellus semper. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Selasa, 14 Juni 2016

makalah supervisi dan hubungan dengan kepala sekolah


BAB I

PENDAHULUAN

 

A.           Latar Belakang

Supervisi konseling merupakan sebuah kegiatan untuk mendukung profesionalisme konselor di sekolah. Supervisi konseling juga merupakan suatu proses pembelajaran untuk memberdayakan konselor agar dapat mengembangkan pengetahuan dan kompetensinya, sehingga dapat bekerja dengan menampilkan kemampuan terbaiknya, memiliki motivasi dan tanggung jawab yang tinggi, dan pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas hasil pelayananannya terhadap klien/konseli. Selain itu, supervisi konseling juga dapat dipandang sebagai upaya untuk memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan bagi klien/konseli dan konselor itu sendiri dalam menghadapi berbagai situasi konseling yang amat kompleks.

Evaluasi adalah memberikan pertimbangan atau nilai berdasarkan kriteria tertentu, evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling adalah usaha penelitian dengan cara mengumpulkan data secara sistematis, menarik kesimpulan atas dasar data yang diperoleh secara objektif, mengadakan penafsiran dan merencanakan langkah-langkah perbaikan, pengembangan dan pengarahan staf.

Tujuan Evaluasi dan Supervisi Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Kegiatan evaluasi bertujuan mengetahui keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan dari program yang telah ditetapkan. Dalam keseluruhan kegiatan layanan bimbingan dan konseling, penilaian diperlukan untuk memperoleh umpan balik terhadap keefektivan layanan bimbingan yang telah dilaksanakan. Dengan informasi ini dapat diketahui sampai sejauh mana derajat keberhasilan kegiatan layanan bimbingan.

 

B.            Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut.

1.             Apakah pengertian supervisi konseling?

2.             Apa arah dan tujuan dari supervise konseling?

3.             Apa prinsip-prinsip supervisi konseling?

4.             Apa saja aspek-aspek yang perlu di supervisi?

5.             Apa saja materi dan fungsi supervisi konseling?

6.             Bagaimana persamaan, dampak, dan teknik dari supervisi konseling?

 

C.           Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat diambil tujuan sebagai  berikut.

1.             Memahami tentang pengertian dari supervisi konseling.

2.             Mengetahui arah dan tujuan dari supervisi konseling.

3.             Memahami prinsip-prinsip dari supervisi konseling.

4.             Mengetahui apa fungsi dan materi dari supervisi konseling.

5.             Memahami aspek-aspek yang perlu di supervisi.

6.             Memahami persamaan, dampak, dan teknik dari supervisi konseling.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.           Pengertian Supervisi Konseling

Diartikan secara Etimologi, Supervisi berarti pengawasan, penilikan, pembinaan. Sedangkan secara Terminologi, Supervisi adalah bantuan berbentuk pembinaan yang di berikan kepada seluruh staf sekolah untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik .

Setelah mengetahui supervisi, harus diketahui juga pengertian dari bimbingan baik bersifat umum maupun khusus. Bimbingan bersifat umum merupakan usaha-usaha untuk memberikan penerangan atau pendidikan agar yang menerima bimbingan lebih mengetahui, lebih menyenangi, lebih bersikap positif terhadap apa yang dibimbingkan. Sedangkan yang bersifat khusus yaitu bimbingan yang diberikan oleh guru, pembimbing atau konselor kepada anak-anak yang dalam perkembangan pendidikannya memperlihatkan kelambatan atau hambatan/kesulitan

Supervisi bimbingan dan koseling  merupakan satu relasi antara supervisor dan konselor (supervisee) dimana supervisor (konselor senior/ kepala sekolah) memberi dukungan dan bantuan untuk meningkatkan mutu kinerja profesional supervisi bertumpu pada satu prinsip yang mengakui setiap manusia itu mempunyai potensi untuk berkembang.

Dari penjelasan yang telah diuraikan, dapat ditarik kerangka kesimpulan bahwa supervise konseling merupakan pengawasan dan pembinaan yang diberikan kepada konselor untuk membantu anak-anak yang dalam tahap perkembangan pendidikannya agar situasi situasi belajar mengajar lebih optimal.

 Program kegiatan supervise bukan merupakan:

1.             Konseling/psikoterapi

2.             Pemaksaan (imposing)

3.             Kritik negatif (negative criticism)

4.             Memperdayakan (disempowering)

5.             Pertemanan (friendship)

6.             Mencari kesalahan (fault- finding)

7.             Hukuman (funishment)

8.             Untuk konselor yang baru (vovicecounselor)

 

B.            Kepala Sekolah sebagai Supervisor

Kepala sekolah sebagai supervisor diharapkan dapat melaksanakan tugasnya dengan melakukan supervisi terhadap proses pembelajaran guru di kelas maupun proses layanan guru BK. Menurut Sahertian (2008:24) bahwa “Seorang supervisor dapat berperan sebagai koordinator, konsultan, pemimpin kelompok dan evaluator”. Sebagai coordinator, pengawas dapat mengkoordinasi program belajar mengajar, tugas-tugas anggota staf berbagai kegiatan yang berbeda-beda di antara guru-guru. Sebagai konsultan, pengawas dapat memberi bantuan, bersama mengkonsultasikan masalah yang dialami guru baik secara individual maupun secara kelompok. Sebagai pemimpin kelompok, pengawas dapat memimpin sejumlah staf guru dalam mengembangkan potensi kelompok, pada saat mengembangkan kurikulum, materi pelajaran dan kebutuhan profesional guru-guru secara bersama. Sebagai evaluator, pengawas dapat membantu guru-guru dalam menilai dan hasil proses belajar, dapat menilai kurikulum yang sedang dikembangkan.

Menurut Rivai & Murni (2009: 826), bahwa “Dalam supervisi pengajaran, supervisor bisa mendorong guru menerapkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas-tugas mengajarnya, mendorong guru mengembangkan kemampuan sendiri, serta mendorong guru agar ia memiliki perhatian yang sungguh-sungguh (commitment) terhadap tugas dan tanggung jawabnya, sehingga melalui supervisi pengajaran, supervisor bisa menumbuhkan motivasi kerja guru.”

Pendapat di atas menunjukkan bahwa guru membutuhkan bantuan dari kepala sekolah dan pengawas yang secara struktural dianggap memiliki kelebihan dari guru. Supervisor yang berkualitas adalah supervisor yang dapat memberikan bantuan kepada guru kearah usaha pemecahan masalah dan perbaikan kualitas proses pembelajaran secara sistematis, kontinyu, dan komprehensif sehingga dapat membantu guru dalam mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

 

C.           Arah dan Tujuan Supervisi Konseling

Adapun arah supervisi dalam program bimbingan adalah:

1.             Mengontrol kegiatan-kegiatan dari para personil bimbingan yaitu bagaimana pelaksanaan tugas dan tanggung jawab mereka masing-masing

2.             Mengontrol adanya kemungkinan hambatan-hambatan yang ditemui oleh para personil bimbingan dalam melaksanakan tugasnya masing-masing.

3.             Memungkinkan dicarinya jalan keluar terhadap hambatan-hambatan
dan permasalahan-permasalahan yang ditemui.

4.             Memungkinkan terlaksananya program bimbingan secara lancar kearah pencapaian tujuan sebagaimana yang telah ditetapkan.


Adapun tujuan dari supervisi konseling adalah:

1.             Meningkatkan kompetensi professional konselor.

2.             Meningkatkan kesadaran dan identitas professional.

3.             Mendorong perkembangan pribadi dan professional.

4.             Mempromosikan kinerja professional.

5.             Pemberian jaminan mutu terhadap praktek professional.

 

D.           Prinsip-prinsip Supervisi Konseling

Dalam prinsip Supevisi bimbingan dan penyuluhan dapat dibagi berdasarkan sifatnya yaitu prinsip secara umum dan khusus:

1.             Prinsip umum

Supervisi harus bersifat praktis,dalam arti dapat di kerjakan sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah

a.             Hasil supervisi harus berfungsi sebagai sumber informasi bagi staf sekolah untuk     pengembangan proses belajar mengajar/ bimbingan konseling.

b.             Supervisi dilaksanakan dengan mekanisme yang menunjang kurikulum yang  berlaku

2.             Prinsip khusus

Supervisi hendaknya dilaksanakan secara:

a.             Sistematis artinya supervisi di kembangkan dengan perencanaan yang matang sesuai dengan sasaran yang di inginkan.

b.             Objektif artinya supervisi memberikan masukkan sesuai dengan aspek yang terdapat dalam instrument.

c.             Realistis artinya supervisi di dasarkan atas kenyataan yang sebenarnya yaitu pada keadaan hal-hal yang sudah di pahami dan di lakukan oleh para staf sekolah.

d.            Antisipatif artinya supervisi diarahkan untuk menghadapi kesulitan- kesulitan yang mungkin akan terjadi.

e.             Konstruktif artinya supervisi memberikan saran-saran perbaikan kepada yang di supervisi untuk berkembang sesuai dengan ketentuan atau aturan yang berlaku.

f.              Kreatif artinya supervisi mengembangkan.

 

E.            Aspek yang disupervisi

1.             Aspek Ketenagaan

a.             Jumlah guru pembimbing dan kesesuaian latar belakang pendidikan

b.             Ratio konselor adalah 1: 150

c.             Tenaga administrasi

2.             Aspek organisasi

a.             Struktur organisasi

b.             Deskripsi tugas personal

3.             Aspek Kegiatan

a.             Program kegiatan bimbingan dan konseling

b.             Pelaksanaan kegiatan bimbingan dan koneling

c.             Evaluasi kegiatan bimbingan dan konseling

d.            Analisis hasil evaluasi bimbingan dan konseling

e.             Tindak lanjut

4.             Aspek Sarana dan Prasarana

a.             Ruang khusus bimbigan dan konseling

b.             Ruang konseling

c.             Catatn pribadi siswa

d.            Kartu status konseling

e.             Kartu catatan kejadian

f.              Kartu komunikasi

g.             Peta laporan dan peta kelas

5.             Aspek Laporan

a.             Laporan bulanan

b.             Laporan caturwulan

c.             Laporan tahunan

 

F.            Materi dan Fungsi Supervisi Konseling

1.             Materi Supervisi Konseling

Guru pembimbing/konselor bertugas menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling di seolah sesuai dengan petunjuk pelaksanaan bimbingan dan konseling. Sebagai pelaksana utama, tenaga inti, guru pembimbing/konselor bertugas:

a.             Memasyakatkan pelayanan bimbingan.

b.             Merencanakan program bimbingan.

c.             Melaksanakan seluruh pelayanan bimbingan.

d.            Menilai proses dan hasil pelayanan bimbingan dan kegiatan pendukungnya.

e.             Melaksanakan kegiatan pendukung bimbingan.

f.              Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian.

g.             Mengadministrasikan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan

h.             Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan dalam pelayanan   bimbingan.

 

Secara khusus dapat dikatakan bahwa materi supervisi koseling sekolah mencakup :

a.             Layanan dan orientasi pokok

1)             Layanan orientasi

2)             Layanan informasi

3)             Layanan bimbingan penempatan dan penyaluran

4)             Layanan bimbingan belajar

5)             Layanan konseling kelompok

6)             Layanan konseling perorangan

b.             Kegiatan pendukung bimbingan

1)             Aplikasi instrumentasi bimbingan

2)             Penyelenggaraan himpunan data

3)             Konferensi kasus

4)             Kunjungan rumah

5)             Alih tangan kasus

2.             Fungsi Supervisi Konseling

Memonitor, mencatatan, memberi dukungan, mengukur dan menilai kinerja, mendorong untuk merefleksi, bentuknya adalah:

a.             Mengontrol kegiatan-kegiatan dari para personil bimbingan yaitu bagaimana pelaksanaan tugas dan tanggung jawab mereka masing-masing

b.             Mengontrol adanya kemungkinan hambatan-hambatan yang ditemui oleh para personil bimbingan dalam melaksanakan tugas

c.             Memungkinkan dicarinya jalan keluar terhadap hambatan hambatan dan permasalahan-permasalahan yang ditemui

d.            Memungkinkan terlaksananya program bimbingan secara lancar kearah pencapaian tujuan sebagaimana yang telah ditetapkan

 

G.           Pelaksanaan dan Teknik dari  Supervisi Konseling

1.                  Pelaksanaan

Ada Sejumlah format berbeda dalam pelaksanaan supervisi (Hawkins dan Shohert, 1989). Kesepakatan paling umum adalah membuat kontrak sesi individual selama beberapa periode waktu dengan orang yang sama. Hawkins dan Shohert (1989, 2000) telah membangun model proses supervisi yang sangat bermanfaat untuk menjelaskan beberapa isu ini.

Mereka berpendapat bahwa enam level operasi dalam supervisi:

a.             Refleksi terhadap muatan sesi konseling. Fokusnya di sini adalah klien, apa yang  di ucapkannya,bagaimana berbagai bagian dari kehidupan klien saling bertautan dan apa yang di inginkan klien dari penyuluhan.

b.             Eksplorasi tekhnik dan strategi yang di gunakan oleh konselor. Tingkatan ini berkenaan dengan maksud terapeutuik konselor,dan pendekatan yang di ambilnya untuk membantu klien.

c.             Eksplorasi terapeutik. Tujuan dari level ini menguji cara interaksi antara klien dan konselor, dan apakah mereka telah membangun aliansi kerja yang berfungsi.

d.            Perasaan konselor kepada klien. Dalam daerah supervisi ini, Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi dan memahami reaksi conter- transference konselor, dan isu personal yang di rangsang kembali melalui kontak dengan klien.

e.             Apa yang terjadi saat ini dan sekarang antara supervisor dan yang di awasi. Hubungan yang terjadi dalam sesi supervisi mungkin memaparkan karakteristik yang mirip dengan hubungan antara konselor dan kliennya.

f.              Perasaan pengawas merespons yang di awasi juga dapat memberikan panduan  beberapa cara untuk melihat kasus yang tidak secara sadar diartikulasikan oleh pengawas atau yang di awasi, sekaligus memberikan kontribusi terhadap pemahaman kualitas hubungan pengawas dengan yang di awasi.

 

2.             Metode / Tekhnik Supervisi Konseling

Teknik pelaksanaan supervisi bimbingan dan konseling dapat mengguanakan beberapa alternatif teknik supervisi yaitu

a.             Kunjungan kelas

b.             Observasi kelas

c.             Kunjungan dan atau observasi dokumentasi ke ruang bimbingan

d.            Wawancara

e.             Angket

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

A.           Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1.             Supervisi bimbingan konseling merupakan pengawasan dan pembinaan yang diberikan kepada pembimbing atau konselor untuk membantu anak-anak yang dalam tahap perkembangan pendidikannya agar situasi situasi belajar mengajar lebih optimal.

2.             Terdapat 4 arah dan  5 tujuan supervisi yang perlu diketahui

3.             Prinsip-prinsip Supervisi Bimbingan Konseling: Prinsip umum dan prinsip khusus.

4.             Aspek yang disupervisi: Aspek ketenagaan, aspek organisasi, aspek kegiatan, aspek sarana dan prasarana, dan aspek laporan.

5.             Guru pembimbing/konselor bertugas menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah sesuai dengan petunjuk pelaksanaan bimbingan dan konseling

6.             Fungsi Supervisi Bimbingan dan Konseling: Memonitor, mencatatan, memberi dukungan, mengukur dan menilai kinerja, mendorong untuk merefleks.

 

B.            Saran

 Dengan demikian, pengetahuan tentang  supervisi bimbingan konseling hal yang penting. Harapan kami, setelah membahas tentang supervisi tersebut, kita tidak lagi memiliki kesalahpahaman proses konseling selanjutnya dapat membantu pembaca untuk mengembangkan supervisi dalam proses konseling. Sehingga pada akhirnya konselor mampun membantu konseli secara optimal mencapai perkembanga yang optimal

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 



 



You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "