Rabu, 18 Mei 2016

MACAM-MACAM KESULITAN BELAJAR PRAAKADEMIK


MACAM-MACAM KESULITAN BELAJAR PRAAKADEMIK

A.      Ganguan Perkembangan Bahasa (Disfasia)

Disfasia adalah ketidakmampuan atau keterbatasan kemampuan anak menggunakan simbol linguistik dalam rangka berkomunikasi secara verbal. Gangguan pada anak yang terjadi pada fase perkembangan ketika anak belajar berbicara disebut disfasia perkembangan (developmental dysphasia).

Bicara adalah bahasa verbal yang memiliki komponen artikulasi suara dan kelancaran. Ekspresi bahasa bicara (ujaran) mencangkup empat komponen yaitu : fonem, morfem, sintaksis, semantik, prosodi(intonasi), dan pragmatik. Kesulitan belajar seyogiyanya telah diketahui dan diperbaiki sejak anak berada di usia prasekolah karena berpengaruh terhadap prestasi akademik sekolah.

Disfasia ada dua jenis, yaitu: disfasia reseptif dan disfasia ekspresif. Pada disfasia reseptif anak mengalami ganguan pemahaman dalam penerimaan bahasa. Anak dapat mendengar kata-kata yang diucapkan, tetapi tidak mengerti apa yang didengar karena mengalami gangguan dalam memproses stimulus yang masuk. Pada disfasia ekspresif anak tidak mengalami gangguan pemahaman bahasa, tetapi ia sulit mengespresikan kata secara verbal. Anak dengan gangguan perkembangan bahasa akan berdampak pada kemampuan membaca dan menulis.

 

B.       Gangguan Motorik dan Persepsi

Gangguan perkembangan motorik disebut Dispraksia, mencangkup pada gangguan motorik kasar, penghayatan tubuh, dan motorik halus.

Gangguan persepsi mencangkup persepsi penglihatan atau persepsi visual, persepsi pendengaran atau auditoris, persepsi heptik (raba dan gerak atau taktil dan kinetik), dan intelegensi sistem persepsual. Jenis gangguan ini perlu penanganan secara sistematis karena berpengaruh terhadap perkembangan kognitif yang pada gilirannya juga dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar akademik.

Dispraksia atau sering disebut Clumsy adalah keadaan sebagai akibat adanya gangguan dalam intelegensi auditori-motor. Anak tidak mampu melakukan gerakan anggota tubuh dengan benar walaupun tidak ada kelumpuhan anggota tubuh. Manifestasinya dapat berupa disfasia verbal (bicara) dan non verbal (menulis, bahasa isyarat, dan pantomim).

Ada beberapa jenis dispraksia, yaitu 1) dispraksia ideomotoris, 2) dispraksia ideosional, 3) dispraksia konstruktional, 4) disprasia oral.

1.         Dispraksia idemotoris, ditandai kurangnya kemampuan dalam melakukan gerakan praktis sederhana, seperti menggunting, menggosok gigi, atau menggunakan sendok makan. Gerakannya terkesan canggung dan kurang luwes dispraksia ini sering merupakan kendala perkembangan bicara.

2.         Dispraksia idesional. Ditandai anak dapat melakukan gerakan kompleks tetapi tidak mampu melyelesaikan secara keseluruhan terutama dalam kondisi lingkungan yang tidak tenang. Kesulitannya terletak pada urutan gerakan, anak sering bingung mengawali suatu aktivitas, misalnya mengikuti irama musik.

3.         Dipraksia konstruksional, ditemukan pada anak yang mengalami kesulitan dalam melakukan gerakan-gerakan kompleks yang berkaitan dengan bentuk, seperti menyusun balok dan menggambar. Kondisi ini dapat mempengaruhi gangguan menulis (disgrafia). Hal ini disebabkan karena kegagalan dalam konsep visiokonstruktif.

4.         Disfraksia oral, sering ditemukan pada anak yang mengalami disfasia perkembangan (gangguan perkembangan bahasa). Anak mempunyai gangguan dalam bicara karena adanya gangguan dalam konsep gerakan motorik di dalam mulut. Berbicara dipandang sebagai bentuk gerakan halus dan terampil dalam rongga mulut sehingga anak kurang mampu jika diminta menirukan gerakan, misalnya menjulurkan atau menggerakkan lidah, mengembungkan pipi, menarik bibir kedepan, dan sebagainya.

 

 

 

 

 

YEL-YEL

Kesulitan belajar praakademik

Gangguan perkembangan bahasa, Disfasia

Disfasia reseptif dan disfasia ekspresif

Gangguan motorik dan persepsi

Motorick kasar, penghayatan tubuh, dan motorik halus

Persepsi penglihatan, pendengaran dan heptik.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Yusuf, muhawir dkk. 2003. Pendidikan bagi anak dengan problema belajar. Solo: Tiga Serangkai

 

 

0 komentar:

Posting Komentar

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "