Rabu, 18 Mei 2016

PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK


PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

A.      Langkah Awal

Langkah awal diselenggarakan dalam rangka pembentukan kelompok sampai dengan mengumpulkan para peserta yang siap melaksanakan kegiatan kelompok. Langkah awal dimulai dengan penjelasan tentang adanya layanan bimbingan kelompok bagi para siswa. Penjelasan ini berisi tentang pengertian, tujuan dan kegunaan secara umum layanan tersebut. Setelah penjelasan ini diharapkan dapat menghasilkan kelompok-kelompok yang langsung merencanakan waktu dan tempat untuk menyelenggarakan kegiatan bimbingan kelompok yang sebenarnya.

Anggota dari bimbingan kelompok terdiri dari 10-15 orang dari keseluruhan siswa asuh guru pembimbing yang sebanyak 150 orang. Dengan demikian akan terbentuk 10-15 kelompok yang masing-masing akan menjadi wadah, sasaran dan sekaligus aktor-aktor dalam penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling kelompok.

Peranan guru pembimbing dalam tahap ini hendaklah benar-benar aktif. Ini tidak berarti bahwa guru pembimbing berceramah atau mengajarkan apa yang seharusnya dilakukan oleh anggota kelompok. Guru pembimbing perlu melakukan : (a) penjelasan tentang tujuan kegiatan, (b) penumbuhan rasa saling mengenal antar anggota, (c) penumbuhan sikap saling mempercayai dan saling menerima, dan (d) pembahasan tentang tingkah laku dan suasana perasaan dalam kelompok.

 

B.       Perencanaan Kegiatan

Perencanaan kegiatan layanan meliputi:

1.      Materi layanan (hanya materi bimbingan kelompok tugas yang dapat ditetapkan terlebih dahulu, sedangkan materi bimbingan keompok yang bersifat kelompok bebas akan muncul secara bebas dalam pelaksanaan kegiatan.)

2.      Tujuan yang ingin dicapai, yaitu tujuan bimbingan kelompok.

3.      Sasaran kegiatan, yaitu kelompok yang dimaksudkan.

4.      Bahan atau sumber bahan untuk kelompok tugas, mungkin ada bahan-bahan tertentu yang perlu disiapkan oleh Guru Pembimbing.

5.      Rencana penilaian.

6.      Waktu dan tempat.

 

C.      Pelaksanaan Kegiatan

Setelah perencanaan kegiatan disusun dengan matang, langkah selanjutnya yaitu Pelaksanaan Kegiatan. Dalam Pelaksanaan Kegiatan ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu :

1.      Persiapan Pelaksanaan

Persiapan Pelaksanaan merupakan tahap pertama dari proses Pelaksanaan Kegiatan. Persiapan Pelaksanaan dilaksanakan melalui:

a.         Persiapan menyeluruh

Persiapan untuk pelaksanaan layanan bimbingan kelompok atau konseling kelompok meliputi:

§   Persiapan fisik

§   Persiapan bahan

§   Persiapan keterampilan

§   Persiapan administrasi

b.      Persiapan Keterampilan

Mengenai persiapan keterampilan untuk penyelenggaraan bimbingan dan konseling kelompok Guru Pembimbing diharapkan mampu melaksanakan tehnik-tehnik sebagai berikut:

§   Teknik Umum

·           “Tiga M”, yaitu mendengar dengan baik, memahami secara penuh, dan merespon secara tepat dan positif.

·           Dorongan minimal (dormin).

·           Penguatan.

·           Keruntutan.

§   Keterampilan memberikan tanggapan:

·           Mengenal perasaan peserta.

·           Mengungkapkan perasaan sendiri.

·           Merefleksikan.

§   Keterampilan memberikan pengarahan :

·           Memberikan informasi.

·           Memberikan nasihat.

·           Bertanya secara langsung dan terbuka.

·           Mempengaruhi dan mengajak.

·           Menggunakan contoh pribadi.

·           Memberikan penafsiran.

·           Mengkonfrontasikan.

·           Mengupas masalah.

·           Menyimpulkan

2.      Pelaksanaan tahap-tahap kegiatan

Pada tahap pelaksanaan kegiatan terletak pada waktu dan tempat, dan dengan para peserta sebagaimana telah direncanakan dimulai kegiatan bimbingan kelompok atau konseling kelompok yang sebenarnya. Tahap-tahap kegiatan, dari tahap 1 sampai dengan tahap IV. Pada pertemuan kelompok yang pertama kali, biasanya tahap I memerlukan waktu yang cukup panjang. Pada tahap ini para peserta yang baru pertama ketemu benar-benar dibentuk menjadi kelompok yang cukup solid sehingga dinamika kelompok yang berkembang diantara mereka selanjutnya akan dimanfaatkan untuk mencapi tujuan-tujuan bimbingan dan konsiling. Untuk itu diperlukan waktu yang cukup lama dengan kegiatan yang bervariasi.

Tahap II merupakan jembatan antara tahap I dan tahap III. Berapa lama tahap II berlangsung banyak tergantung pada keberhasilan tahap I. Apabila tahap I sudah berhasil dengan baik, tahap II seringkali hanya sekedar mengulangi dan memantapkan penjelasan tentang beberapa aspek pokok yang ada dalam tap III. Apabila tahap I kurang mantap, boleh jadi dalam tahap II akan timbul ketidak seimbangan diantara peserta. Apabila ketidak seimbangan terjadi, barangkali pemmmpin kelompok perlu kembali kepada aspek-aspek penting tertentu pada tahap I.

Tahap III merupakan inti dari keseluruhan kegiatan layanan bimbingan kelompok dan konseling kelompok. Tahap ini sering disebut tahap kerja. Dari tahap ini akan diperoleh hasi-hasil yang diharapkan, yaitu mengembangkan pribadi dan perolehan kerja yang mencakup aspek-aspek kognitif, afektif, konatif, dan berbagai pengalaman serta alternatif pemecahan masalah. Dalam tahap ini seluruh peserta diminta untuk “bekerja”, mengembangkan pikiran, memberikan sokongan dan dorongan, bertanya dan akan memberikan penjelasan, penjelasan dan usul, bahkan memberikan nasihat dan alternatif jalan keluar untuk pemecahan suatu masalah. Tahap III ini, biasanya para peserta meminta agar lebih banyak topik atau masalah dapat dibahas dalam pertemuan mereka itu.

Tahap IV merupakan antiklimaks dari seluruh kegiatan, pada tahap ini kegiatan menyurut. Semangat yang tadinya pada tahap III menggebu-gebu sekarang mengendor. Segala sesuatu menuju kepada pengakhiran kegiatan. Pada tahap ini pemimpin kelompok meminta kesan-kesan dari para peserta, dan akhirnya kesan-kesan ini dikaitkan dengan kemungkinan petemuan berikutnya. Usul-usul peserta yang menghendaki segera adanya pertemuan lagi, apalagi kalau pertemuan kembali itu dikehendaki supaya lebih cepat, menunjukkan betapa kegiatan bimbingan kelompok telah membuahkan sesuatu yang berharga bagi peserta yang bersangkutan.

 

D.      Evaluasi Kegiatan

Penilaian kegiatan bimbingan kelompok tidak ditujukan kepada “hasil belajar” yang berupa penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang diperoleh para peserta,melainkan diorientasikan kepada perkembangan pribadi siswa dan hal-hal yang dirasakan oleh mereka berguna. Isi kesan-kesan yang diungkapkan oleh para peserta merupakan isi penilaian yang sebenarnya.

Penilaian terhadap bimbingan kelompok dilakukan secara tertulis,baik melalui essay,daftar cek maupun daftar isian sederhana. Secara tertulis peserta diminta mengungkapkan perasaannya,  pendapatnya, harapannya, minat dan sikapnya terhadap berbagai hal,baik yang telah dilakukan selama kegiatan kelompok maupun kemungkinan keterlibatan  mereka untuk kegiatan serupa selanjutnya. Peserta juga diminta untuk mengemukakan (baik lisan maupun tertulis) tentang hal-hal yang paling berharga dan atau kurang mereka senangi selama kegiatan berlangsung.

Penilaian terhadap layanan bmbingan kelompok dan hasil-hasilnya tidak bertitik tolak dari criteria benar-salah,namun berorientasi pada perkembangan yaitu mengenali kemajuan atau perkembangan positif yang terjadi pada diri peserta kegiatan. Penilaian terhadap layanan tersebut lebih bersifat penilaian “dalam proses” yang dapat dilakukan melalui:

1.      Mengamati partisispasi dan aktivitas peserta selama kegiatan berlangsung.

2.      Mengungkapkan pemahaman peserta atas materi yang dibahas.

3.      Mengungkapkan kegunaan layanan bagi mereka dan perolehan mereka sebagai hasil dari keikutsertaan  mereka.

4.      Mengungkapkan minat dan sikap mereka tentang kemungkinan kegiatan lanjutan.

5.      Mengungkapkan kelancaran proses dan suasana penyelenggaraan layanan.

 

Hasil penilaian berupa deskripsi yang menyangkut aspek-aspek proses dan isi penyelenggaraan bimbingan kelompok baik yang menyangkut penyelenggaraan itu sendiri maupun pesertanya.

 

E.       Analisis dan Tindak Lanjut

Hasil penilaian kegiatan layanan perlu perlu dianalisis untuk mengetahui lebih lanjut seluk beluk kemajuan para peserta dan seluk-beluk penyelenggaraan layanan. Perlu dikaji apakah hasil-hasil pembahasan atau pemecahan masalah sudah dilakukan sedalam atau setuntas mungkin, atau sebenarnya masih ada aspek-aspek penting yang belum dijangkau dalampembahasan itu. Dalam analisis itu Guru Pembimbing sebagai pemimpin dan pembimbing kelompok perlu meninjau kembali:

§  Penumbuhan dan jalannya dinamika kelompok.

§  Peranan dan aktivitas sebagai peserta.

§  Homogenitas/heteregonitas anggota kelompok.

 

 

YEL-YEL

Ayo kawan… kita semua

Belajar BK kelompok di kampus kita

Pasang matamu

Pasang telingamu

Kita belajar tak jemu-jemu

Persiapan … Pelaksanaan… BK kelompok…

Mari belajar BK kelompok

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok. Jakarta: Ghalia Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "