Rabu, 18 Mei 2016

KETERAMPILAN POKOK BELAJAR


KETERAMPILAN POKOK BELAJAR

 

A.      Keterampilan Mencatat

Mencatat merupakan aktivitas pengindraan kita yang bertujuan, dimana akan memberikan kesan-kesan yang berguna bagi belajar kita selanjutnya.  Tidak semua aktivitas mencatat adalah belajar.  Aktivitas mencatat yang bersifat menurun, menjiplak atau mengcopy, adalah tidak dapat dikatakan sebagai aktivitas belajar.  Mencatat yang termasuk sebagai belajar yaitu apabila dalam mencatat itu orang menyadari kebutuhan dan tujuannya, serta menggunakan sikap tertentu agar catatan itu nantinya berguna bagi pencapaian tujuan belajar.

Mencatat bertujuan untuk meningkatkan daya ingat atau membantu dalam mengingat apa yang tersimpan dalam memori mengenai poin-poin kunci, konsep utama dan keterkaitan dari suatu yang kita baca atau kita simak. Kebanyakan orang hanya mampu mengingat sebagian kecil materi yang dibaca atau dengar tanpa mencatat dan mengulangnya. Hal-hal yang perlu di perhatikan ketika mencatat diantaranya:

 

a.      Mendengarkan secara aktif

Mendengar apa yang dibicarakan guru dan menuliskan poin-poin utamanya (memisahkan informasi yang penting dan kurang penting) atau meringkas informasi dan gagasan penting yang perlu disimpan, diingat dan digunakan. Catatan ini harus terpusat pada materi yang penting atau yang nantinya akan dibutuhkan.

b.      Memperhatikan secara aktif

  Memperhatikan secara aktif dengan cara memperhatikan petunjuk-petunjuk yang dapat diperoleh dari guru yang berupa petunjuk fisik. Karena setiap guru mempunyai gaya yang unik, pilihlah poin-poin penting dengan menjadikan diri kita akrab dengan gaya tersebut. Selanjutnya aktifkan perhatian pada ekspresi wajah, gerak-gerik, gerakan tubuh, dan nada suara guru. Perhatikan ketika ia mengulangi suatu gagasan atau kata dan perhatikan hal-hal yang ditulis dipapan tulis posisi duduk sedepan mungkin akan lebih memudahkan dalam mengambil petunjuk-petunjuk penting.

c.       Membuat yang auditorial menjadi visual

Catatan yang dibuat harus bersifat pribadi dan berarti bagi kita. Ketika menuliskan suatu informasi, tambahkan dengan asosiasi visual seperti menuliskan symbol-simbol, gambar, anak panah dan lain-lain. Dengan cara ini dapat membantu mengingatkan kita secara langsung pada materi yang dicatat.

 

B.       Keterampilan Menghafal

Menghafal adalah suatu aktivitas menanamkan suatu materi verbal didalam ingatan, sehingga nantinya dapat diproduksikan (diingat) kembali secar harfiah, sesuai dengan materi yang asli. Peristiwa menghafal merupakan proses mental untuk menyimapan kesan-kesan, yang nantinya suatu waktu bila diperlukan dapat diingat kembali ke alam sadar.

Ciri khas dari hasil keterampilan menghafal adalah reproduksi secara harfiah dan adanya skema kognitif (dalam ingatan akan tersimpan secara baik informasi yang telah diterima). Dalam menghafal, ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan yaitu mengenai tujuan, pengertian, perhatian, dan ingatan. Efektif tidaknya dalam menghafal dipengaruhi oleh syarat-syarta tersebut. Menghafal tanpa tujuan menjadi tidak terarah, menghafal tanpa pengerian menjadi kabue, menghafal tanpa perhatian adalah kacau dan menghafal tanpa ingatan adalah sia-sia.

 

C.      Keterampilan Mempersiapkan Ujian

Ujian yang dihadapi siswa tidak hanya menuntut kemampuan akademis, tetapi  sikap mental juga sangat menentukan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan siswa dalam mempersiapkan diri menghadapi ujian adalah: Dalam menjelang ujian ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan diantaranya :

 

a.      Persiapan Mental

Kondisi mental atau aspek psikologis perlu dipersiapkan dalam menghadapi ujian dengan cara menanamkan pengertian dalam benak kita, bahwa kita harus benar-benar siap menghadapinya; tidak ada istilah takut, ragu, khawatir atupun cemas. Untuk mencapai kesiapan itu diperlukan beberapa hal yang harus mendapat perhatian sebelum ujian dilaksanakan diantaranya :

ü  Menanyakan hal yang belum dipahami bisa kepada guru ataupun kepada teman.

ü  Mengefektifkan waktu/jadwal belajar.

ü  Mengerjakan atau mengumpulkan soal-soal sebanyak mungkin.

ü  Membuat kelompok belajar atau kelompok diskusi sebagai ajang saling bertanya dan saling menguji.

ü  Menyiapkan lingkungan sekitar, misalnya lingkungan rumah, agar kegiatan belajar tidak terganggu bicarakan dengan anggota keluarga untuk tidak rebut pada jam belajar (misalnya menyetel radio/TV terlalu keras).

b.      Menjaga Kesehatan Badan

Menjaga kondisi tubuh agar selalu prima termasuk salah satu faktor penunjang dalam mempersiapkan ujian, dengan cara :

ü  Istirahat yang cukup, artinya tidak melakukan aktivitas yang berlebihan (tidak terlalu cape) atau tidur larut malam tapi biasakanlah tidur cukup agar kondisi tubuh tidak menurun.

ü  Makan secara teratur serta mengkonsumsi makanan sehat ditambah dengan buah-buahan dan vitamin, hindarilah makanan yang kurang bermanfaat bagi tubuh. Oleh raga teratur, artinya membiasakan diri berolehraga minimal menggerakan badan selama sepuluh menit setiap bangun tidur dan pilihlah olahraga yang kemungkinan cederanya kecil misalnya jogging.

 

c.       Kepercayaan Pada Diri Sendiri

Kepercayaan diri sendiri perlu dikembangkan dalam rangka persiapan menghadapi ujian. Kurang percaya diri dapat mengakibatkan kegugupan, cemas, merasa tidak yakin dengan diri sendiri atau menyebabkan kita terlalu berhati-hati dan takut berbuat sesuatu hal semacam itu tentu saja menghambat proses belajar dan merugikan diri sendiri dalam mengerjakan ujian.

DAFTAR PUSTAKA

 


 

 

0 komentar:

Posting Komentar

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "