KETERAMPILAN POKOK BELAJAR
A.
Keterampilan Mencatat
Mencatat merupakan
aktivitas pengindraan kita yang bertujuan, dimana akan memberikan kesan-kesan
yang berguna bagi belajar kita selanjutnya. Tidak semua aktivitas
mencatat adalah belajar. Aktivitas mencatat yang bersifat menurun,
menjiplak atau mengcopy, adalah tidak dapat dikatakan sebagai aktivitas
belajar. Mencatat yang termasuk sebagai belajar yaitu apabila dalam
mencatat itu orang menyadari kebutuhan dan tujuannya, serta menggunakan sikap
tertentu agar catatan itu nantinya berguna bagi pencapaian tujuan belajar.
Mencatat bertujuan
untuk meningkatkan daya ingat atau membantu dalam mengingat apa yang tersimpan
dalam memori mengenai poin-poin kunci, konsep utama dan keterkaitan dari suatu
yang kita baca atau kita simak. Kebanyakan orang hanya mampu mengingat sebagian
kecil materi yang dibaca atau dengar tanpa mencatat dan mengulangnya. Hal-hal
yang perlu di perhatikan ketika mencatat diantaranya:
a.
Mendengarkan secara aktif
Mendengar apa yang
dibicarakan guru dan menuliskan poin-poin utamanya (memisahkan informasi
yang penting dan kurang penting) atau meringkas informasi dan gagasan
penting yang perlu disimpan, diingat dan digunakan. Catatan ini harus
terpusat pada materi yang penting atau yang nantinya akan dibutuhkan.
b.
Memperhatikan secara aktif
Memperhatikan
secara aktif dengan cara memperhatikan petunjuk-petunjuk yang dapat diperoleh
dari guru yang berupa petunjuk fisik. Karena setiap guru mempunyai gaya yang
unik, pilihlah poin-poin penting dengan menjadikan diri kita akrab dengan gaya
tersebut. Selanjutnya aktifkan perhatian pada ekspresi wajah, gerak-gerik,
gerakan tubuh, dan nada suara guru. Perhatikan ketika ia mengulangi suatu
gagasan atau kata dan perhatikan hal-hal yang ditulis dipapan tulis posisi
duduk sedepan mungkin akan lebih memudahkan dalam mengambil petunjuk-petunjuk
penting.
c.
Membuat yang auditorial menjadi visual
Catatan yang dibuat
harus bersifat pribadi dan berarti bagi kita. Ketika menuliskan suatu
informasi, tambahkan dengan asosiasi visual seperti menuliskan symbol-simbol,
gambar, anak panah dan lain-lain. Dengan cara ini dapat membantu mengingatkan
kita secara langsung pada materi yang dicatat.
B.
Keterampilan
Menghafal
Menghafal adalah suatu aktivitas menanamkan suatu materi
verbal didalam ingatan, sehingga nantinya dapat diproduksikan (diingat) kembali
secar harfiah, sesuai dengan materi yang asli. Peristiwa menghafal merupakan
proses mental untuk menyimapan kesan-kesan, yang nantinya suatu waktu bila
diperlukan dapat diingat kembali ke alam sadar.
Ciri khas dari hasil keterampilan menghafal adalah
reproduksi secara harfiah dan adanya skema kognitif (dalam ingatan akan
tersimpan secara baik informasi yang telah diterima). Dalam menghafal, ada
beberapa syarat yang perlu diperhatikan yaitu mengenai tujuan, pengertian,
perhatian, dan ingatan. Efektif tidaknya dalam menghafal dipengaruhi oleh
syarat-syarta tersebut. Menghafal tanpa tujuan menjadi tidak terarah, menghafal
tanpa pengerian menjadi kabue, menghafal tanpa perhatian adalah kacau dan
menghafal tanpa ingatan adalah sia-sia.
C.
Keterampilan
Mempersiapkan Ujian
Ujian yang dihadapi siswa tidak hanya menuntut kemampuan
akademis, tetapi sikap mental juga sangat menentukan. Beberapa hal yang
perlu diperhatikan siswa dalam mempersiapkan diri menghadapi ujian adalah:
Dalam menjelang ujian ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan diantaranya :
a.
Persiapan Mental
Kondisi mental atau aspek psikologis perlu dipersiapkan
dalam menghadapi ujian dengan cara menanamkan pengertian dalam benak
kita, bahwa kita harus benar-benar siap menghadapinya; tidak ada istilah
takut, ragu, khawatir atupun cemas. Untuk mencapai kesiapan itu
diperlukan beberapa hal yang harus mendapat perhatian sebelum ujian
dilaksanakan diantaranya :
ü Menanyakan hal yang belum
dipahami bisa kepada guru ataupun kepada teman.
ü Mengefektifkan
waktu/jadwal belajar.
ü Mengerjakan atau
mengumpulkan soal-soal sebanyak mungkin.
ü Membuat kelompok
belajar atau kelompok diskusi sebagai ajang saling bertanya dan saling menguji.
ü Menyiapkan lingkungan
sekitar, misalnya lingkungan rumah, agar kegiatan belajar tidak terganggu
bicarakan dengan anggota keluarga untuk tidak rebut pada jam belajar (misalnya
menyetel radio/TV terlalu keras).
b.
Menjaga Kesehatan Badan
Menjaga kondisi tubuh
agar selalu prima termasuk salah satu faktor penunjang dalam
mempersiapkan ujian, dengan cara :
ü Istirahat yang cukup,
artinya tidak melakukan aktivitas yang berlebihan (tidak terlalu cape) atau
tidur larut malam tapi biasakanlah tidur cukup agar kondisi tubuh tidak menurun.
ü Makan secara teratur
serta mengkonsumsi makanan sehat ditambah dengan buah-buahan dan vitamin,
hindarilah makanan yang kurang bermanfaat bagi tubuh. Oleh raga teratur,
artinya membiasakan diri berolehraga minimal menggerakan badan selama sepuluh
menit setiap bangun tidur dan pilihlah olahraga yang kemungkinan cederanya
kecil misalnya jogging.
c.
Kepercayaan Pada Diri Sendiri
Kepercayaan diri
sendiri perlu dikembangkan dalam rangka persiapan menghadapi ujian.
Kurang percaya diri dapat mengakibatkan kegugupan, cemas, merasa tidak
yakin dengan diri sendiri atau menyebabkan kita terlalu berhati-hati dan
takut berbuat sesuatu hal semacam itu tentu saja menghambat proses belajar dan
merugikan diri sendiri dalam mengerjakan ujian.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar