Rabu, 18 Mei 2016

KETERAMPILAN DASAR BAGI PEMIMPIN KELOMPOK


KETERAMPILAN DASAR BAGI PEMIMPIN KELOMPOK

A.      Mendengar aktif

Mendengarkan aktif memerlukan sikap penuh perhatian apa yang sedang di bicarakan anggota kelompok .oleh karena itu mendengar aktif bukan hanya indra pendengaran saja tetapi tetapi juga mengunakan mempergunakan indra yang lain misalnya mata . dalam mendengar aktif pk hendaknya memandang wajah anggota kelompok yang sedang berbicara. Kemampuan mendengar aktif meliputi kemampuan 3 M yaitu kemampuan mendengar memahami dan merespon pembicaraan dan bahasa tubuh masing-masing anggota kelompok .mendengar aktif menuntut kemampuan pk mendengarkan isi ,suara,dan bahasa tubuh anggota kelompok yang sedang berbicara.

Mendengar aktif juga menunjukkan kesan kepada pembicara bahwa pemimpin kelompok sungguh-sungguh mendengarkannya .mendengar aktif merupakan tugas pemimpin kelompok yang kompleks ,karena mendengarkan banyak banyak orang dalam kelompok . pk yang trampil benar-benar mencoba mendengarkan semua anggota kelompok nya dalam waktu yang sama,bukan hanya kepada anggota yang berbica rasaja .

Untuk itu teknik yang tepat digunakan oleh pk adalah membaca dengan cepat gelagat dan gerakan non verbalanggota kelompok khusus nya melalui ekspresi wajah dan perubahan tubuh .

 

B.       Merefleksi

Merefleksi artinya menggulangi kembali dengan ringkas dan jelas ungkapan atau komentar anggota kelompok ,yang menyangkut pendapatnya tentang isi dan perasaanya terhadap masalah yang sedang di bahas .

Jika refleksi konselor mencapai sasaran ,maka akan ada kelompok lain yang terpancing menggungkapkan perasaannya.

Teknik refleksi dapat dipergunakan terhadap seseorang ,beberapa atau semua anggota kelompok .refleksi terhadap semua anggota kelompok dapat menggambarkan pemahaman pemimpin kelompok tentang apa yang sedang terjadi dalam kelompok.

Tujuan lain dari merefleksi antara lain yaitu :

a.         Menolong anggota kelompok yang sedang berbicara agar lebih menyadari dan memahami dengan jelas ,apa yang sedang di bicarakan dalam kekompok.

b.         Menolong anggota kelompok menyadari dan memahami dengan jelas perasaan seseorang atau sejumlah anggota kelompok agar dapat melakukan empati

c.         Menimbulkan kesan positif terhadap pemimpin kelompok karena ia menunjukkan pemahaman tentang peristiwa-peristawa  yang terjadi dalam kelompok.

 

C.      Menjelaskan dan Bertanya

Kemampuan menjelaskan dan bertanya merupakan keterampilan pk yang diperlukan dalam kelompok .keterampilan ini membantu seseorang anggota kelompok agar memahami dengan jelas pembicaraannya dan juga untuk  memberikan pemahaman yang jelas bagi anggota kelompok lainnya.ada beberap teknik memberikan penjelasan penjelasan yang dapat dilakukan yaitu dengan bertanya ,menggulangi dan memanfaatkan anggota lain untuk menjelaskan.

 

D.      Menggunakan Suara

Keterampilan pengaturan suara merupan suatu kemampuan yaitu tidak kalah pentingnya dibanding dengan keterampilan bagi pk,namun kebanyakan dilupakan keterampilan ini menyanggkut kemampuan menggatur suara yang dapat mempengaruhi suasana dan iklim kelompok.

Suara yang kuat dan mendominasi menggambarkan pk dapat berhasil dalam membimbing kelompok dibanding dengan suara yang lemah .pk hendaknya dapat menggembangkan nada suara yuang sesuai denngan kebutuhan suasana kelompok .seorang pk hendaklah mampu menggembangkan nada suara yang beragam ,seperti nada suara hangat semanggat, formal ramah dan ceria .seorang PK hendaknya mencoba mendengarkan  pola suara nya sendiri dan melatih diri untuk memiliki ragam suara yang sesuai dengan kebutuhan profesi  sebagai konselor dalam kegiatan konseling kelompok.

E.       Menggunakan Mata

Pemahaman cara menggunakan mata dalam memimpin kelompok sangatlah penting. PK perlu tahu cara menggunakan matanya untuk mengumpulkan informasi sebanyak banyaknya dan bernilai guna dan untuk mendorong atau melarang anggota kelompok berbicara (Harvill, Masson dan Yacobs, 1983).

1.      Melihat sekilas isyarat non formal masing-masing anggota kelompok.

2.    Mengarahkan komentar seorang anggota kelompok kepada seluruh kelompok.

3.    Pandangan yang “memaksa” berbicara.

4.    Pandangan mata menghentikan berbicara.

Melihat sekilas pintas  secara keseluruhan reaksi-reaksi non verbal anggota kelompok, sangat berguina bagi PK untuk mengetahui reaksi-reaksi yang terjadi dalam kelompok. Usahakanlah agar mata anda menyapu seluruh wajah anggota kelompok, sehingga anda dapat memahami reaksi masing-masing anggota kelompok dengan segera.

Ada situasi yang mengharuskan anda memusatkan perhatian kepada salah seorang anggota yang sedang berbicara, tetapi hal itu boleh terjadi dalam situasi yang sangat khusus. Isyarat non verbal yang perlu diperhatikan adalah anggukan, ekspresi wajah, duduk tidak tenang dan menangis.

Mengarahkan komentar seorang anggota kelompok kepada anggota kelompok lain terjadi, jika seorang anggota kelompok mengarahkan pandangannya kepada PK saja sewaktu berbicara. Pemimpin kelompok hendaklah mendorong anggota kelompok itu mengarahkan pandangannnya kepada seluruh anggota kelompok sewaktu ia berbicara. Keadaan seperti ini sangat penting untuk membangun minat, keterlibatan, dan kekompakan dan suasana saling memiliki diantara anggota kelompok.

Membina kemauan anggota kelompok mengarahkan pandangannya kepada seluruh anggota kelompok, bukan kepada PK semata dapat dilakukan dengan cara berikut:

1.    Pada saat pembentukan PK hendaknya menjelaskan bahwa sewaktu berbicara masing-masing anggota kelompok mengarahkan pandangannya kepada keseluruhan anggota kelompok. Dapat juga dilakukan sewaktu seorang anggota kelomppok berhenti sesaat sebelum melanjutkan pembicaraannya.

2.    Jelasklan kepada anggota kelompok bahwa PK tidak mungkin mengarahkan pandangannya terus-menerus kepada masing-masing anggota kelompok sewaktu mereka berbicara, Karena pandangan anda perlu diarahkan kepada keseluruhan kelompok. Katakan juga kepada mereka bahwa pandangan yang selintas pintas adalah tanda bahwa perhatian anda diarahkan kepada PK semata.

Pandangan yang “memaksa” berbicara

PK dapat menggunakan kontak mata untuk  “memaksa” anggota kelompok berbicara. Dengan melemparkan pandangan keseluruh anggota kelompok dan melakukan kontak mata dengan anggota tertentu (yang sedikit atau tidak mau berbicara), maka pandangannya itu dapat mengundang anggota kelompok itu berbicara.

Pandangan PK dapat benar-benar mendorong anggota kelompok ikut berpartisipasi dan berbagi dalam kelompok. Andaikan ada anggota kelompok yang tidak banyak berbicara padahal pertemuan kelompok sudah yang ketiga kalinya, PK hendaknya mengamati dan berusahja memahami anggota kelompok ini, sehingga diketahui kemungkinan penyebabnya misalnya memiliki perasaan malu atau takut. Kontak mata anda yang ramah dan pemberian semangat dapat mendorong anggota kelompok ini selalu mengarahkan pandangannya kepada PK semata kalau berbicara. Biarkan saja untuk sementara, tetapi setelah dia merasa aman dan nyaman dalam berbicara mintalah agar dia mengarahkan pandangannya kepada keseluruhan anggota kelompok.

Pandangan mata PK sangat berguna untuk menolong anggota kelmpok yang menderita karena tertekan. Kontak mata dan bahasa tubuh dapat memberi semangat yang sangat dibutuhkan oleh anggota kelompok ini untuk membuka hal-hal dalam dirinya yang tadinya disembunyikan.

Pandangan mata menghentikan berbicara

Sering terjadi adanya anggota kelompok yang selalu ingin berbicara pertama kali dalam kegiatan kelompok, baik bertanya atau memberikan pendapat. Namun PK ingin membagi kesempatan kepada anggota lain untuk berpendapat pertama. Biasanya hal ini terjadi pada anggota kelompok yang suka berbicara banyak dan bertele-tele (talk aktive). Saat PK tahu bahwa anggota kelompok ini menunjukkan tanda ingin berbicara kepada anggota kelompok, PK dapat menghentikannya dengan menggunakan matanya. Caranya adalah Pk memandang dengan anggota kelompok yang “talk active” itu, kemudioan mengalihkan pandangannya kepada anggota lain bergantian dan tidak melakukan kontak mata lagi dengan si”talk active” itu. Dengan cara seperti ini dimaksudkan untuk mengundang kelompok lain berpendapat dan dengan cara yang halus mengontrol si “talk active” berbicara.

 

F.       Menyimpulkan

Menyimpulkan merupakan hal yang penting bagi setiap PK. (Corey & Corey, 1987; Shulman 1984; Dyer & Vreend, 1980 dan Ohlsen, 1977). Kelompok merupakan sumber informasi dari berbagai sudut pandang. Karena anggota kelompok sibuk mendengarkan dan berbagi ide, maka mereka sering kurang menangkap atau mengingat informasi secara cermat. Oleh karena itukesimpulan yang ringkas dan padat dapat membantu menyempurnakan pemahaman mereka. Ada waktu-waktu tertentu dalam kegiatan kelompok yang mengharuskan PK melakukan kegiatan menyimpulkan yaitu:

1.    Pada saat pembicaraan anggota kelompok panjang. Ji8ka PK telah memberi kesempatan salah seorang anggota kelompok untuk berbicara beberapa menit secara terus menerus maka tanyakan kepada anggota kelompok, apakah ada diantara mereka yang kurang dapat menangkap pokok-pokok penting pembicaraan itu. Kalau ada perlu melakukan kesimpulan.

2.    Pada saat perpindahan dari satu topik yang lain. Kesimpulan merupakan pokok yang merupakan kunci pembicaraan, dan menjembatani kegiatan kelompok sekarang dengan kegiatan berikutnya.

3.    Pada saat mengakhiri kegiatan kelompok. Andai kata banyak ide-ide yang telah dimunculkan selama kegiatan kelompok, maka kegiatan penyimpulan sangat berguna.

 

1 komentar:

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "